PLAYBOY and PLAYGIRL
Main cast : Kwon Jiyong (BIG BANG) and Sandara Park (2NE1)
Other cast : all member
Rated : T
Genre : Romance, and Humor (maybe)
PROLOG
Bagaimana jadinya apabila playboy dan playgirl
bertemu. Apakah akan terjadi permusuhan? Ataukah sebuah cinta yang akan tumbuh
diantara keduanya? Ikuti kisahnya cekidot.
Kwon Jiyong, ia merupakan seorang pemuda tampan,
dan pintar. Ia juga cukup terkenal oleh kalangan siswa disekolahnya. Jika kau
bertanya tentang dirinya kepada salah satu murid yang ada. Pasti mereka akan
menjawabnya dengan penuh antusias. Semua siswa juga tahu, bahkan sangat tahu
tentang dirinya. Yap, ia merupakan playboy kelas kakap. Semua tahu itu, tentu
saja. Mungkin para murid laki-laki terlihat iri dengannya karena ia dengan mudahnya
mendapatkan seorang Yeoja.
Para Namja ingin seperti dirinya, mudah mendapatkan
seorang Yeoja. Tanpa harus bersusah payah. Jiyong atau yang lebih dikenal
dengan nama GD ini selalu menebarkan ketampanannya. Ya, setidaknya itu yang ada
dipikiran para namja.
.
.
Sandara Park, pemilik nama ini adalah seorang gadis
manis nan cute. Ia memiliki penampilan yang tentunya good-looking. Gadis ini
cukup pintar, apalagi dalam bidang menari, atau bahasa kerennya nge-dance. Ia
merupakan seorang playgirl. Mungkin karena Yeoja ini memiliki kegood-lookingan
maka ia menggunakannya dengan menjadi seorang playgirl.
Itu semua salah, ia menjadi playgirl karena ia
patah hati oleh seorang namja yang dulu menolaknya mentah-mentah. Ia menjadi
sakit hati karenanya dan berubah menjadi seorang Yeoja yang nakal.
.
.
Pagi ini Jiyong sedang berduaan dengan kekasihnya,
Ahn Sohee. Saat ini mereka sedang berada di sebuah taman. So Hee menyandarkan
kepalanya dibahu Jiyong, sedangkan Jiyong merangkulkan tangannya dipundak So
Hee. Mereka berdua terlihat sangat mesra. Namun, mungkin bagi beberapa orang
mereka berdua sungguh menjijikkan. Sama seperti pasangan yang berada disisi
taman yang lain yaitu Dara, dan Jaejoong. Ternyata si playboy, dan si playgirl
sedang bersama kekasihnya masing-masing. Mengundang tatapan iri kepada setiap
namja dan yeoja yang melihatnya.
“aisshh.. apa yang mereka lakukan ditempat umum
seperti ini? Dasar tidak punya aturan,” kata yeoja pertaman.
“tentu saja. Tapi, memangnya kita berani memprotes
mereka? Kau tahu kan bagaimana galaknya mereka berdua,” sahut yeoja yang
lainnya.
“aku setuju. Eh, bayangkan saja bagaimana kalau si
Kwon Jiyong, dan Sandara Park menjadi sebuah pasangan,” kata seorang namja
tiba-tiba.
“what? Anniya- aku tidak setuju!” seru seorang
namja yang tiba-tiba muncul.
“mwo? Waeyo?” tanyanya kembali.
“Dara-ssi hanya milikku,”
“aisshh… ppabo.”
Semuanya lalu membubarkan diri, untuk memasuki
kelas selanjutnya. Sepertinya kedua pasangan ini tidak menyadari bahwa bel
pertanda masuknya pelajaran sudah dibunyikan. Mereka masih saja
bermesra-mesraan dengan tidak pantasnya.
*****
Dara dan Jiyong sudah masuk kedalam kelas. Mereka
memang berada dalam kelas yang sama. Ditambah mereka juga satu bangku.
Bayangkan saja, apa yang terjadi bila seorang playboy, dan seorang playgirl
berada dalam satu bangku. Yap benar, mereka selalu saja bertengkar, mulai dari
hal yang penting hingga tidak penting sama sekali.
“Ya! Jiyong-ah! Bisa kau tidak menggerakkan
bangkunya. Aku tidak bisa menulis dengan baik!” bentak Dara.
“aisshh.. diamlah, semuanya melirik kearah kita
ppabo!” katanya sedikit berbisik. Mungkin karena ia takut imagenya didepan
semua murid turun.
“hah.. pokoknya kau jangan bergerak-gerak,” kata
Dara kemudian.
*****
Pelajaran disekolah seni itu sudah selesai beberapa
menit yang lalu. Hampir semua murid sudah membubarkan dirinya dengan pulang
kerumah, ataupun jalan-jalan bersama teman-temannya. Dara msih berada dalam
sekolah itu, saat ini ia sedang berkeliling melihat-lihat. Tunggu—dimana
kekasihnya itu.
“haissh.. membosankan sekali bila tidak ada
Jaejoong oppa-,” katanya dengan menghela nafas panjang.
“sendirian saja heh Sandara Park!” kata seseorang
yang tiba-tiba saja muncul disamping Dara. Dara memang terdiam, karena ia sudah
tahu siapa yang berbicara. Ia hanya bisa menghela nafas panjang.
“Jiyong-ah! Kenapa kau ada disini?” tanya Dara.
“mwo? Memangnya kenapa? Kau terganggu dengan
kehadiranku?” balasnya.
“Anniya- hanya saja terlihat sedikit aneh. Kemana
So Hee unnie?” tanya Dara.
“wanita itu. Aku tidak bersamanya. Aku benci
padanya,” jelas Jiyong. Sontak Dara membulatkan matanya. Tunggu—apa yang
terjadi kepada teman sebnagkunya ini.
“mwo? Waeyo? Kau ada masalah dengan unnie itu?”
tanya Dara ragu-ragu. Ia tahu betul bagaimana watak Jiyong.
“Molla. Sudahlah, lupakan. Kau sendiri kenapa tidak
dengan Jaejoong Hyung?” tanya Jiyong balik.
“Anni, akhir-akhir ini dia sibuk, dan sepertinya ia
menghindariku,” seru dara lirih.
Tanpa sadar tangan Jiyong mengusap pelan puncak
kepala Dara, lalu mengangkat dagu Dara agar menatap kearahnya. Dara hanya bisa terdiam, dirinya
sendiri tidak melakukan perlawanan apa-apa, dan juga tidak menolaknya. Ia
mengikuti kemana arah tangan Jiyong. Sampai akhirnya mereka bertatapan intens.
“Ji-Jiyongie wae?”
“ani, mianhae, mianhaemida.”
“gwenchanayo.”
Jiyong lalu melepaskan tangannya dari Dara. Membuat
keduanya menjadi salah tingkah, karena kejadian tadi. Setelah Dara menatap
Jiyong sebentar, ia lalu meninggalkan pemuda tampan itu, dan berjalan menuju ke
tengah taman. Gadis manis itu memilih duduk dibawah pohon yang cukup rindang
dengan mendengarkan lagu dari handphonennya.
Jiyong mengamati Dara dari kejauhan. Sesekali ia
tersenyum melihat tingkah temannya itu. Ia sadar bahwa Dara yang sekarang
berbeda dengan Dara yang dulu, ketika ia pertama kali mengungkapkan perasaannya
kepada dirinya.
.
.
FLASHBACK
Saat itu Jiyong sedang duduk bersama
teman-temannya. Ketika itu ia sehabis berlatih basket seperti biasanya.
Teman-temannya sadar tiba-tiba seorang gadis culun menghampiri mereka.
“GD sepertinya ada yang mencarimu?” Seunghyun
menyenggol bahu Jiyong.
“mwo? Namja? Yeoja?” balas Jiyong.
“seorang Yeoja. Sudah layani saja,” Youngbae
menyarankan.
Yeoja itu menunduk, ketika ia sudah berada
dihadapan Jiyong (GD). Jiyong menatapnya sedikit tajam, dan menunjukkan kesinisannya.
Ia menyeringai melihat penampilan culun Yeoja dihadapannya.
“Ji-Jiyong Oppa, ak-aku menyukaimu. Terimalah?”
gadis itu terlihat menyodorkan sebuah kotak berwarna merah muda terang. Jiyong
kemudian berdehem, dan berdiri untuk mengambil kotak itu dari tangan gadis
dihadapannya.
“Gomawo, tapi aku tidak bisa menerima pernyataanmu
tentang perasaan mu. Ya, tentu saja, yeoja sepertimu tentulah bukan tipeku. Kau
itu culun, dan lihat saja penampilan mu, sudah sana aku malas melihatmu,” lalu
Jiyong mendorong Dara, hingga gadis bertubuh mungil itu tersungkur.
“Arrgghh.. appo! Aisshh.. namja ppabo!” teriaknya.
Lalu kemudian ia berkata “kalau kau tidak suka denganku. Tidak perlu
mendorongku. Aku tahu aku jelek—“
“siapa yang berkata kalau dirimu itu cantik, ppabo!”
potong Jiyong tiba-tiba.
“lihat saja, jika aku berubah menjadi lebih cantik.
Ku pastikan kau akan terpesona padaku.”
“oh yeah? Jeongmal? Jinjja?”
“ne.”
Lalu Dara berlari menjauhi Jiyong dan
kawan-kawannya. Ia berlari sembari sesekali mengusap air mata yang jatuh
dipipinya.
.
.
‘kau benar-benar berubah, dan membuatku terpesona
kepadamu Dara-yah.’ Batin Jiyong.
“mwo? Kau melamun? Apa yang kau lamunkan?” tanya
Dara dengan polosnya. Tiba-tiba saja gadis itu sudah berada dihadapannya, dan
menggerakkan tangannya dihadapan wajah Jiyong.
“Ya! Siapa yang melamun?” teriak Jiyong.
“aissh.. kau tidak perlu berteriak? Jiyong-ah!”
kata Dara cukup keras juga.
“ne..ne..”
Mereka berdua tertawa. Sampai akhirnya Kim Jaejoong
datang, dan mengajak Dara pulang. Jiyong menatap kepergian mereka dengan
seringai licik terpampang diwajah tampannya. Sepertinya ia ingin melaksanakan
rencana lain. Naluri playboynya kambuh lagi, setelah ia putus dengan Ahn Sohee.
Sepertinya kali ini ia akan mengincar teman masa kecilnya Sandara Park.
0 komentar:
Posting Komentar